Kamis, 15 November 2012

Terungkap Rahasia Menakjubkan Bumi


HeadlineINILAH.COM, London – Para ilmuwan berupaya memastikan keberadaan bentuk kehidupan yang memunculkan kehidupan lain yang ada di Bumi. Kini rahasia yang telah lama disimpan Bumi itu terungkap.Pada tiga miliar tahun silam, lautan berubah menjadi mega-organisme global sebelum akhirnya melahirkan moyang segala makhluk hidup yang ada saat ini. Organisme tunggal ini disebut LUCA dan kini organisme itu bisa dilacak di semua domain kehidupan, termasuk tanaman, binatang dan jamur.
Menurut hasil riset terbaru, LUCA merupakan ‘mega-organisme’ luar biasa yang mengisi laut di Bumi sebelum akhirnya menjadi tiga bagian, yakni bakteri, archea dan eukaryotes, dan melahirkan moyang segala makhluk hidup saat ini.
Namun pengetahuan mengenai apa yang terjadi sebelum organisme ini berpisah masih sangat sedikit. Menurut Gustavo Caetano-Anolles dari University of Illionois mengatakan, sel awal saling berbagi gen dan protein untuk bertahan hidup.
“Saat itu, lebih penting menjaga sistem tetap hidup daripada bersaing dengan sistem lain,” ungkapnya seperti dikutip
Pertukaran cuma-cuma dan kurangnya persaingan ini membuat lautan menjadi ‘mega-organisme tunggal’ yang akhirnya berevolusi untuk bisa menghasilkan apa yang ia butuhkan sendiri.
Saat itu terjadi, Bumi berubah untuk selamanya dan semua makhluk hidup yang ada saat ini terlahir. [mor]

Nyos Lake, Danau Ribuan Kematian

Ada banyak legenda tentang sebuah danau atau sungai di setiap daerah di Dunia. Namun jarang ada yang mengungkit atau menceritakan Legenda menyeramkan di danau Nyos Kamerun. danau Nyos sejak dulu telah banyak menyimpan misteri dan tragedi. Banyak misteri yang di tutupi dan tidak pernah di ungkap keluar.

Danau Nyos, danau luas yang terdapat di kawasan Kamerun, Afrika Barat. Kedalaman danau ini mencapai 157 m dengan bagian terdalamnya 208 meter. Ada banyak penduduk yang tinggal dilembah di sekeliling danau Nyos. Namun, pada tahun 1986, terjadi keanehan di pemukiman penduduk itu. Sekitar 1700 orang meninggal secara mendadak dan bersamaan. Yang lebih anehnya, semua penduduk yang meninggal itu tewas dalam posisi ketika sedang melakukan pekerjaan sehari-hari.

Ada yang tewas sambil memompa air, sedang memasak dan ada juga yang tewas ketika sedang meminum segelas air. Beberapa orang yang selamat dari peristiwa itu menceritakan apa yang terjadi pada hari orang-orang tersebut meninggal. Katanya, pada malam sebelum kejadian itu, udara tiba-tiba terasa hangat dan tercium bau seperti telur busuk. Masyarakat tidak terlalu memperdulikan kejadian itu. Dan tiba-tiba keesokan paginya, banyak mayat yang bergelimpangan ketika mulai sibuk dengan aktivitas harian mereka.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang menjadi penyebab kematian yang aneh itu. Namun para ahli menemukan, kalau warna air Danau Nyos berubah dari bening menjadi warna oranye terang. Untuk mencari jawaban, para ahli kemudian meneliti Danau Craten di Oregon. Danau ini adalah danau terluas nomor tujuh di dunia. Luasnya mencapai 50 km persegi dengan kedalaman 594 meter. Sehingga digambarkan kalau Empire State dimasukkan ke danau ini, pasti akan tenggelam.

Danau Craten menampung sekitar 19 triliun liter air. Sekitar 7700 tahun yang lalu, Gunung Mazame di tempat itu meletus dan melemparkan puncak gunungnya. Kawah inilah yang kemudian membentuk Danau Craten. Namun, ternyata aktivitas gunung Mazame masih tetap mempengaruhi danau tersebut. Karena dibawah danau ternyata masih terdapat kolam-kolam bekas magma yang masih tetap panas.

Para ilmuwan yang melakukan penyelidikan dan mengambil beberapa spesimen air menemukan suhu air di dasar danau lebih hangat beberapa derajat, kadar garamnya juga sepuluh kali lebih pekat dan mengandung banyak CO2. Lalu CO2 ini kemudian merembes dari celah-celah kerak bumi dan menuju ke kawah yang kini telah menjadi danau. Namun, keberadaan air telah menghalangi CO2 itu naik ke udara. Kalaupun ada sedikit yang terlepas, masih bisa hilang terbawa hembusan angin. Sehingga tidak terlalu membahayakan.

Proses pergantian musim juga sangat mempengaruhi. Pada musim dingin, perputaran air akan terdorong ke bawah karena suhu dibawah lebih hangat. Sebaliknya pada musim panas, perputaran air akan naik ke atas. Siklus inilah yang kemudian membuat munculnya lapisan-lapisan air yang berbeda kadar kepadatannya. Lapisan air yang paling bawah lebih pekat daripada yang diatas. Di lapisan air yang paling bawah inilah CO2 yang mengalir dari dasar bumi itu tertahan.

CO2 tidak bisa naik lebih tinggi karena perbedaan kepekatan air di lapisan atasnya. Sehingga berkumpul dan terakumulasi selama puluhan tahun dan menjadi sangat banyak di lapisan air yang paling bawah. Fenomena ini kemudian ditemukan juga pada Danau Horseshoe yang berukuran lebih kecil dari Danau Craten. Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar danau itu mengering dan akhirnya mati.

Setelah diselidiki, ternyata kadar CO2 di danau ini mencapai 100 ton/hari dan meresap ke tanah. Inilah yang membuat pohon-pohon di sekitarnya mati. Para ahli kemudian melakukan percobaan dengan menggali sedikit tanah di tepi danau itu lalu mencoba menyalakan api. Namun, akibat pekatnya kadar CO2 nya, api langsung padam begitu didekatkan dengan tanah. Ternyata akumulasi CO2 yang sudah sangat banyak di danau itu akhirnya meluap dan menyebabkan danau itu menjadi sangat berbahaya. Namun, kadar CO2 di Danau Horseshoe tidak terlalu membahayakan manusia, karena batas kadar yang membahayakan adalah 1,75 juta ton. Dan ini hanya akan terjadi pada peristiwa gunung meletus.

Penemuan-penemuan inilah yang kemudian membantu para ahli untuk bisa menyimpulkan apa yang terjadi di Danau Nyos. Malam hari sebelum peristiwa itu, ada sebuah tebing di tepian danau, runtuh dan masuk ke air. Diperkirakan reruntuhan tebing ini telah menggoncang lapisan-lapisan air. Sehingga lapisan paling dasar yang dipenuhi dengan CO2 menjadi pecah dan mengalirkan CO2 dalam jumlah besar ke permukaan danau. Keesokan paginya aliran CO2 ini kemudian memasuki wilayah pemukiman penduduk. Dan karena CO2 tidak berwarna dan tidak berbau, penduduk tidak menyadari kedatangannya. Itulah yang menyebabkan banyak penduduk yang tewas ketika sedang mengerjakan kegiatan hariannya.

CO2 ini seperti pembunuh yang mengintai diam-diam. Mungkin hanya segelintir orang saja yang menyadari adanya bahaya tak kasat mata yang terdapat di dasar danau yang terlihat sangat indah di permukaannya itu. Tanpa mereka sadari, mereka elah menghirup CO2 yang berasal dari lapisan paling dasar danau, yang telah terakumulasi selama puluhan tahun. Dan banyak sekali orang yang meninggal karena itu.

Benar atau tidaknya berita tersebut. Belum ada kesahihan oleh para peneliti. Mereka hanya berani mengungkapkan fakta hasil temuan mereka. Ketika para ilmuwan baru mulai berdatangan untuk melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Pemerintah Kamerun seakan tidak memberikan akses dan memutuskan kasus ini ditutup.

Teori Pemisahan Dimensi

Artikel Menarik ini misteribumikita ambil langsung dari blog http://biron.blog.com. Dimana penulis memberikan argumennya tentang pemisahan alam antara manusia dengan mahluk halus dan hubungan antara mahluk manusia dan mahluk kuno..selamat membaca..


Saya teringat pada salah seorang profesor Amerika (saya lupa namanya) yang menerangkan rahasia otak manusia dalam tayangan National Geography. Melalui sebuah penelitian, dia mengetahui bila sistem kerja otak manusia dibagi oleh berbagai macam komposisi spektrum cahaya. Kombinasi spektrum cahaya membuat seseorang mengalami situasi yang berbeda. Dominasi warna merah akan membuat seseorang dikuasai emosi. Dominasi warna biru akan membuat seseorang memiliki ketenangan diri.

Lantas apa hubungannya spectrum cahaya dengan Legenda Pemisahan? Dan apa pula Legenda Pemisahan itu? Legenda pemisahan merupakan legenda yang dimiliki seluruh bangsa tentang adanya sebuah masa di mana manusia, makhluk kuno dan makhluk gaib pernah hidup berdampingan lalu mengalami masa-masa pemisahan (dipisahkan antara alam nyata dan alam gaib). Menurut Legenda Pemisahan pula, sebelum masa pemisahan terjadi, antara manusia, makhluk kuno dan makhluk gaib tersebut bisa hidup berdampingan serta bisa melakukan kontak biologis (baca: perkawinan).

Kontak biologis manusia dengan kuda kuno misalnya, menghasilkan keturunan bernama Centaur. Kontak manusia dengan kerbau akan menghasilkan keturunan bernama Minotaur. Kontak manusia dengan kambing akan menghasilkan keturunan bernama Faun dan masih banyak lagi. Makhluk-makhluk kuno tersebut, bersama para jin, fairis (peri), raksasa, hobbit dan banyak makhluk lainnya pada masa pemisahan memilih hidup di alam gaib. Sedang kehidupan di alam nyata diserahkan pada manusia bersama hewan murni serta tetumbuhan. Dan di antara makhluk-makhluk itu, terikat sebuah perjanjian untuk menghilangkan kemampuan bahasa yang menghubungkan mereka.

Dalam legenda dunia Barat, keberadaan makhluk-makhluk kuno banyak mengusai kisah-kisah mitologis mereka. Di dunia Timur, seperti Indonesia, banyak pula makhluk kuno yang merujuk pada makhluk-makhluk kuno barat seperti gandarwa yang merujuk pada raksasa, tuyul yang merujuk pada hobbit dan banyak lainnya. Jangan lupakan pula legenda persilangan makhluk yang menghasilkan suku Jawa, yakni asal usul suku Jawa yang berasal dari keturunan Sayid Anwar dengan putri raja jin, Prabu Nuradi. Bahkan dalam mitologi Timur Tengah (melalui Alkitab), Solomon atau Sulaiman, Putra Daud, dikenal sebagai manusia yang bisa berkomunikasi dengan tumbuhan, binatang dan makhluk gaib. Besar kemungkinan, pada masa Solomon, zaman pemisahan belum terjadi.

Anehnya, misteri tentang Legenda Pemisahan mendadak sirna begitu saja. Tidak ada lagi manusia yang mengetahui Pintu Pemisahan. Yang diketahui manusia, ketika kita melakukan pemusatan energi melalui proses meditasi, kita bisa menyeberang ke alam lain dan berjumpa dengan makhluk-makhluk gaib. Manusia yang melakukan meditasi merupakan manusia yang tengah mengubah energi positifnya menuju titik spiritualitas tinggi (high spirituality). Dan pembicaraan mengenai energi, sebenarnya tak lepas dari konsep ilmu aura, yang menguraikan energi dalam bentuk spectrum cahaya.

Sebagaimana yang diungkapkan profesor dari Amerika di atas, ilmu-ilmu energi yang dikenal di dunia Timur sama-sama membicarakan tentang cahaya. Bahkan, menurut kepercayaan monotheisme dari Timur Tengah, Tuhan juga sangat identik dengan cahaya atau nur. Bahkan, sosok Einstein juga mengalami kegelisahan hebat ketika sedang berpikir tentang cahaya, sampai-sampai dia menelurkan sebuah pemikiran hubungan cahaya dan waktu; “siapapun yang mampu menyamai kecepatan cahaya, maka waktu berhenti untuknya. Dan siapapun yang mampu melebihi kecepatan cahaya, maka waktu akan bergerak mundur untuknya.” Yang terbersit dalam pikiran saya, sebegitu rumitnya pembicaraan tentang cahaya, apakah letak Pintu Pemisahan juga berada di dalam rahasia cahaya?

Dalam sebuah kesempatan, saya pernah mendebat serius salah satu doktor lulusan Studi Kebudayaan Amerika tentang konsep makhluk-makhluk kuno, termasuk Tuhan, yang dianggapnya sebagai imajinasi yang di-“nyata”kan karena manusia mengalami kebuntuan berpikir. Dalam perdebatan tersebut saya menentang pikirannya dan mengatakan, bahwa saya percaya Tuhan ada, dan segala kegaiban seperti makhluk-makhluk mitologi juga pernah hidup di alam ini. Tidak mungkin sebuah imajinasi dapat muncul di seluruh penduduk dunia tanpa sebuah literatur atau pengalaman yang nyata.

Lalu saya mengatakan, dalam referensi kuno dan segala kitab suci, sudah diperkenalkan adanya makhluk-makhluk lain di samping manusia. Contoh yang paling sederhana adalah adanya jin yang memiliki alam berbeda dengan kita. Hanya saja, menurut sejarah kuno, makhluk-makhluk lampau itu keberadaannya dipisahkan oleh sebuah kesepakatan yang dikenali sebagai Legenda Pemisahan. Perdebatan itu terus berlanjut, tetapi kami tidak menemukan sebuah titik penyelesaian. Sang doktor tetap bertitik tolak pada keyakinan ilmiahnya, dan saya juga bertitik tolak pada keyakinan sembari mencari bukti-bukti adanya makhluk kuno di masa lampau.